Senin, 17 Agustus 2015

PASKUBRA


PASKUBRA yang merupakan singkatan dari  Pasukan Kuburan Auliya' adalah sekumpulan orang-orang yang berusaha memahami, menghayati, dan menemukan benang merah penyambung antara ada dan tiada, antara keberadaan dan ketidakberadaan, antara yang masih hidup dan yang telah tiada, antara yang telah tiada akan tetapi hakikatnya justru tetap ada. Pengembaraan dari makam ke makam yang ditirakati (dilelakoni) bukanlah tiada artinya ketika seseorang sudah mulai memahami hakikat sesungguhnya.

PASKUBRA dibentuk atas dasar kesamaan visi dan misi dari para anggota, yaitu menghormati, menghargai, meneladani, dan "nguri-uri" sesuatu yang bernilai positif (bagi yang sudah sadar dan menyadari). Paskubra dibentuk bukan untuk meminta-minta, mengkultuskan, apalagi menyembah orang-orang yang telah tiada, seperti yang dipahami oleh sekelompok orang yang tingkat ilmu pengetahuan dan ilmu kebatiniahannya masih sangat rendah tetapi tidak menyadari dan tidak mau disadarkan akan kekurangan yang ada pada dirinya. Bahkan justru senantiasa mengolok-olok, menghina, bahkan mengkafir-kafirkan sesama muslim.

Nama PASKUBRA dipilih bukan asal-asalan. Tetapi setelah melakukan laku tirakat tujuh malam jum'at berturut-turut melakukan pengembaraan dari makam ke makam. Bukan makam-makam biasa, tetapi makam-makam orang yang mulia di sisi Alloh SWT. Makam orang-orang yang semasa hidupnya begitu dekat dengan Alloh SWT, bahkan setelah meninggal pun kemuliaan itu tetap dinampakkan olehNya. Dengan berdasar kepada lelaku tirakat di atas, dipihlah nama PASKUBRA.

Sungguh sangat disayangkan, apabila dikemudian hari ada orang-orang yang membuat nama suatu perkumpulan yang hampir mirip dengan Paskubra, dengan tanpa memberikan keterangan (tabyin) yang jelas mengapa membuat nama yang hampir sama, hampir mirip. Karena bisa jadi menimbulkan persepsi dan asumsi yang keliru di masyrakat. Dan lebih mengecewakan lagi jika ternyata justru ada anggota Paskubra yang berperan di dalamnya tanpa memberikan konfirmasi apapun terkait hal tersebut.

Kami berhusnudhon, bahwa apa yang telah terjadi sebenarnya hanya semata "kreasi" dari sahabat-sahabat yang sebenarnya sehati. Bukan intrik rasa iri hati, apalagi dengki atau sekadar mencari sensasi. 

Akhirnya, semoga Alloh SWT berkenan memberikan hidayah dan bimbingan kepada kita semua, sehingga senantiasa melangkah dengan sedikit salah, senantiasa berbakti dengan segala kerendahan hati, senantiasa berkreasi tanpa perlu menyakiti.

(Baghoes Sadhelox)